Resume Jurnal Sistem Informasi - Jurnal 3: IoT for SmartCity
Judul jurnal: An intelligent parking sharing system for green and smart cities based IoT
Pendahuluan
Pencarian tempat
parkir mobil yang tersedia akan membuang waktu, bahan bakar, kemacetan
lalu lintas, dan frustasi pengemudi. Menurut studi, dalam pencarian tempat parkir,
Pengemudi Inggris menghabiskan waktu yang setara dengan empat hari setiap tahun. Di Los Angeles, bahan bakar yang terbuang adalah
47.000 galon bensin yang setara dengan 38 perjalanan keliling dunia yang mencemari
dunia sekitar 730 ton emisi πΆπ2. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan sistem yang mampu menemukan tempat
cocok untuk parkir dan memungkinkan reservasi mobil berdasarkan perkiraan waktu
kedatangan dan keberangkatan.
Penelitian ini mengusulkan
kerangka kerja untuk sistem berbagi parkir cerdas dengan IoT lima lapisan. Validasi
kinerja sistem menggunakan model analitik untuk mengontrol semua area parkir
& memberikan nilai tambah. Penelitian ini meningkatkan kapasitas sistem jumlah
area parkir & pelanggan yang dilayani, menyediakan lingkungan hijau & mengurangi
kemacetan lalu lintas, dan mengusulkan menggunakan GPS untuk memandu pengemudi
ke tempat parkir yang telah ditentukan.
Kontribusi penelitian ini yaitu:
- Mengusulkan solusi ramah lingkungan untuk sistem parkir cerdas berbasis IoT yang menghemat waktu dan energi.
- Mengusulkan penggunaan teori permainan untuk memodelkan sistem reservasi
- Solusi dengan sistem bagi hasil dimana perusahaan/pemilik rumah menyewakan jalan masuk pada saat tidak digunakan dan akan mendapatkan pendapatan
- Menyediakan tempat parkir berdasarkan jarak dengan tujuan / ongkos yang terjangkau
Sistem Arsitektur
Pada model lima
lapis IoT, terdapat business layer,
application layer, service layer, object abstraction layer, dan objects (sensor) layer. Business layer sebagai
node orchestrator dari alur kerja di seluruh model sistem dan bertanggung jawab
untuk mengelola semua aktivitas model sistem dalam layanan yang diusulkan. Pada
application layer, adanya web-interface
node untuk memudahkan pelanggan/pengemudi mengakses sistem parkir sehingga
perlu firewall untuk mencegah akses
yang tidak sah. Service layer terdiri
dari dua node, node pengontrol layanan parkir berisi algoritma layanan parkir
dan node database (DB) yang merupakan penyimpanan lokal dari informasi yang
dikumpulkan dari area parkir tentang status tempat parkir. Object abstraction layer bertanggung jawab pada pengumpulan status
tempat parkir dan area kemacetan lalu lintas. Sedangkan objects (sensor) layer terdiri dari sensor fisik dan aktuator dunia
IoT yang menyediakan kebutuhan, yang dalam penelitian ini adalah status tempat
parkir.
Model Tindakan
Parameter model yang digunakan adalah:
- Waktu kedatangan yang diharapkan π΄π
- Waktu reservasi ππ, menunjukkan kapan pelanggan memesan tempat parkir
- Perkiraan waktu keberangkatan π·π untuk menghitung periode parkir
- ππ adalah singkatan dari durasi acara
- Untuk pengisian ada 2 opsi yaitu batas tarif atau batas jarak berjalan kaki
- πΈπ adalah singkatan dari lokasi acara yang akan dihadiri pelanggan
- π·π lokasi acara reservasi terjadi pada waktu hari π
- π»π yaitu jam sibuk yang mempengaruhi tarif parkir pada waktu acara
- Lokasi acara
Gambar 2 merupakan
diagram alir dari alogartima sistem reservasi. Bagian 1 merupakan proses
reservasi tempat parkir pengemudi. Dimulai dengan permintaan pengemudi dan
diakhiri dengan pencarian ketersediaan tempat parkir. Pada bagian 2, pengontrol
sistem memulai kompetisi permainan dan diakhiri dengan konfirmasi reservasi.
Akhirnya pada bagian 3 pengontrol sistem mulai mengaktifkan reservasi dan biaya.
Gambar 3 menjelaskan
tentang alur kerja pesan sistem parkir yang diusulkan dalam penelitian ini.
Teori Permainan
Penetapan reservasi dimulai saat pengontrol sistem menerima permintaan untuk memesan tempat parkir. Tujuan permainan ini adalah untuk menemukan dan memutuskan pilihan terbaik untuk memesan tempat parkir. Setiap pengemudi mobil yang mencari tempat parkir harus mengirimkan permintaan dengan mempertimbangkan parameter:
- Seberapa jauh tempat parkir dapat diterima dari lokasi acara
- Berapa yang bersedia dibayar pengemudi per jam
Solusi Model Teori Permainan
Fungsi keputusan sistem dalam memilih tempat parkir terbaik didasarkan pada 2 faktor yaitu tarif dan jarak jalan kaki dari tempat parkir ke lokasi acara. Tempat parkir akan memenangkan tantangan utilitas tempat parkir berdasarkan hubungan rasional antara biaya parkir dan jarak berjalan kaki sehingga tujuan utama dari solusi game ini adalah menghitung nilai setiap tempat parkir π π,π. Untuk mengatasinya, perlu untuk mencapai Titik Ekuilibrium Nash (NEP) yang ditentukan oleh π ∗π,π di mana setiap objek tidak memiliki insentif untuk menyimpang secara sepihak dari NEP. Rumus NEP adalah:
Evaluasi telah
dilakukan menggunakan Matlab. Model simulasi dibangun berdasarkan parameter
berbeda:
Lima skenario
simulasi digunakan untuk menguji validitas model matematika yang diusulkan
dengan mengukur pengaruh parameter yang berbeda secara terpisah. Skenario
simulasi mempelajari hasil dari model yang diusulkan dan model ASPIRE. Parameternya
adalah pengaruh dari masing-masing durasi parkir, lokasi parkir, dan waktu
reservasi tempat parkir.
SKENARIO 1. Pengaruh durasi parkir pada penawaran tempat parkir
Setiap penawaran
tempat parkir menurun seiring dengan bertambahnya durasi parkir seiring dengan
peningkatan pendapatan akibat lamanya parkir. Performa model permainan lebih
baik daripada model ASPIRE berdasarkan hasil default dan rata-rata.
SKENARIO 2. Pengaruh
lokasi tempat parkir pada penawaran
Dua faktor yang
mempengaruhi pilihan tempat parkir terbaik: harga dan kedekatan dengan tujuan
pelanggan. Tempat parkir mengurangi penawaran, ini untuk mengkompensasi
seberapa jauh lokasi mereka ke tujuan pelanggan. Pengurangan penawaran tempat
parkir berbasis eksponensial. Model ASPIRE mencapai kinerja yang sama seperti
model permainan karena penggunaan tarif tempat parkir yang sama untuk kedua
model.
SKENARIO 3. Pengaruh
permintaan reservasi pengemudi awal pada penawaran tempat parkir
Penawaran tempat parkir meningkat karena pelanggan memesan langsung sebelum kedatangannya. Pelanggan mendapatkan keuntungan dari harga layanan yang rendah ketika ia memesannya lebih awal. Kinerja model permainan jauh lebih baik dalam periode reservasi awal dua belas jam hingga dua jam sebelum kedatangan.
SKENARIO 4. Menyimpulkan total biaya yang dibayarkan untuk parkir mobil selama 1, 2 dan 3 jam
Biaya parkir nyata
di Prancis digunakan dalam simulasi ini. Biaya parkir tertinggi diasumsikan
untuk tempat parkir 1 (terdekat dengan tujuan pengemudi). Model ASPIRE
memperhatikan waktu berjalan pengemudi mobil sehingga tarif parkirnya dianggap
rata-rata. Model yang diusulkan mencapai kinerja yang lebih baik tergantung
pada penyediaan banyak pilihan tempat parkir mobil dengan tarif biaya yang
berbeda agar sesuai dengan pengemudi.
SKENARIO 5. Mempelajari efek dari setiap keputusan model sehubungan dengan jarak berjalan pengemudi
Model ASPIRE
mendapatkan keputusan terbaik untuk memberikan jarak berjalan kaki pengemudi
terendah ke tujuannya. Hasil yang sama dicapai oleh model yang diusulkan dengan
memilih tempat parkir 1, tetapi jarak berjalan pengemudi meningkat dengan
pilihan tempat parkir lain 2 menjadi 5. Biaya parkir tidak dipertimbangkan
sehingga hasil model ASPIRE mungkin tidak sesuai dengan pengemudi. Dengan
mempertimbangkan jarak berjalan yang sesuai dari pengemudi dan biayanya,
didapatkan keputusan terbaik seperti model yang diusulkan.
Kesimpulan
Dalam penelitian
ini, diusulkan solusi untuk sistem parkir cerdas collaborative-aware berbasis
IoT. Teori permainan digunakan untuk memodelkan sistem reservasi dari solusi
yang diusulkan yang memberikan kinerja tinggi sesuai dengan hasil simulasi. Penelitian
ini berhasil mengusulkan solusi untuk mengatasi masalah parkir dengan
menghilangkan jumlah mobil yang beredar di area tertentu untuk menemukan tempat
parkir yang sesuai, sehingga menghemat bahan bakar. Hasil simulasi model
permainan yang diusulkan dievaluasi melalui skenario yang berbeda. Hasil
kinerja model permainan dibandingkan dengan model ASPIRE. Model permainan
mencapai kinerja yang lebih baik sepanjang skenario simulasi. Hasil ini membuktikan
keefektifan validitas dan kinerja tinggi dari pendekatan ini.
Comments
Post a Comment